Transformasi Data
Pengertian Transformasi Data
Transformasi Data adalah upaya yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk mengubah skala pengukuran data asli
menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi yang
mendasari analisis ragam.
Jenis Transformasi Data
Transformasi data ada beberapa jenis, antara lain:
- Transformasi Square Root (Akar),
- Tansformasi Logaritma,
- Transformasi Arcsin,
- Transformasi Square (Kuadrat),
- Transformasi Cubic (Pangkat Tiga),
- Transformasi Inverse (Kebalikan),
- Transformasi Inverse Square Root (Kebalikan Akar),
- Transformasi Inverse Square (Kebalikan Kuadrat),
- Transformasi Inverse Cubic (Kebalikan Pangkat Tiga),
- Transformasi Reverse Score (Balik Skor).
Catatan Transformasi Data
Data yang ditampilkan pada laporan anda
tetap data aslinya sedangkan data transformasi hanya untuk membantu anda
untuk membuat data asli memenuhi asumsi-asumsi analisis ragam.
Rumus Transformasi Data
Bahasan di bawah ini dijelaskan Rumus Transformasi Data.
Transformasi akar
Transformasi jenis ini disebut juga
dengan istilah transformasi akar kuadrat (square root). Transformasi
akar digunakan apabila data anda tidak memenuhi asumsi kehomogenen
ragam. Dengan kata lain transformasi akar berfungsi untuk membuat ragam
menjadi homogen.
Kalau X adalah data asli anda, maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi anda. Jadi X = X’.
Apabila data asli anda menunjukkan
sebaran nilai antara 0 – 10, maka anda gunakan transfromasi akar X +
0,5. Dan apabila nilai ragam data anda lebih kecil gunakan transformasi
akar X + 1.
Transformasi akar ini dapat juga anda
gunakan untuk data persentase apabila nilainya antara 0 – 30%. Jika
kebanyakan nilainya adalah kecil, khususnya jika ada nilai 0, maka
gunakan transformasi akar X + 0,5 daripada akar X.
Rumus Transformasi Akar
Rumus Excel Transformasi Akar adalah: =SQRT(Data Asli + 0,5). Apabila data asli ada di Cell A4 maka rumusnya =SQRT(A4 + 0,5).
Cara Compute Transformasi Akar Pada SPSS adalah: Klik Menu, Transform,
Compute Variabel, Pada Target Variabel Beri Nama Misal “Transform” dan
Pada Kotak Numeric Expression isi dengan: SQRT(Variabel Asli + 0,5).
Apabila Variabel Asli memiliki nama (name) “Var1” maka: SQRT(Var1 +
0,5).
Contoh penggunaan transformasi akar
Contoh penggunaan transformasi akar ini
dengan menggunakan data hasil pengamatan dari percobaan pengobatan
Bakteri Salmonella dengan 4 Jenis Antibiotik. Hasil percobaan berupa
banyaknya bakteri yang mati seperti pada tabel berikut ini:
Transformasi Data Akar
Hasil analisis ragam data asli sebagai berikut:
Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan nilai F Hitung 19,407.
Kemudian lakukan transformasi akar
dengan rumus akar X + 0,5. Hal ini karena sebaran data tersebut kurang
dari 10. Misalnya untuk data perlakuan A kelompok I, X = 2, maka hasil
transformasinya adalah akar 2 + 0,5 = 3,5 = 1,581. Dan selanjutnya
hingga data pada perlakuan D kelompok IV.
Berikut ini adalah data hasil transformasi akar dari data asli :
Kesimpulan hasil Transformasi Akar:
Hasil pengujian terhadap data transformasi di atas menunjukkan nilai F Hitung 17,654.
Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam, terdapat perubahan nilai F hitung dari 19,407 menjadi 17,654.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah
nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus
menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang
memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
Transformasi Logaritma
Beberapa buku ada yang menyebutnya
dengan transformasi Log X. Transformasi Logaritma digunakan apabila data
anda tidak memenuhi asumsi pengaruh aditif. Kalau X adalah data asli
anda, maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi anda dimana X’ =
Log X. Jadi X = X’. Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam
penggunaan transformasi logaritma ini yaitu:
a) Apabila data asli anda menunjukkan
sebaran nilai kurang dari 10 atau nilai mendekati nol, maka anda gunakan
transfromasi log X + 1.
b) Apabila data anda banyak mengandung nilai nol, maka sebaiknya gunakan transformasi yang lain, misalnya transformasi akar.
c) Apabila data anda banyak mendekati
nol (misalnya bilangan desimal), maka semua data dikalikan 10 sebelum
dijadikan ke logaritma. Jadi X’ = log (10X). Misalnya X = 0,12 setelah
di taransformasikan X’ akan menjadi X’ = log (10 x 0,12) = 0,079.
Rumus Transformasi Logaritma
Rumus Excel Transformasi Logaritma adalah: =Log(Data Asli). Apabila data asli ada di Cell A4 maka rumusnya =Log(A4).
Cara Compute Transformasi Logaritma Pada
SPSS adalah: Klik Menu, Transform, Compute Variabel, Pada Target
Variabel Beri Nama Misal “Transform” dan Pada Kotak Numeric Expression
isi dengan: Lg10(Variabel Asli). Apabila Variabel Asli memiliki nama
(name) “Var1” maka: Lg10(Var1).
Contoh Transformasi Logaritma
Contoh penggunaan transformasi akar ini
dengan menggunakan data hasil pengamatan dari percobaan pengobatan
Bakteri Clostridium dengan 5 Jenis Antibiotik. Hasil percobaan berupa
banyaknya bakteri yang mati seperti pada tabel berikut ini:
Dan hasil analisis ragam data asli adalah berikut ini :
Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan nilai F Hitung 27,844.
Kemudian lakukan transformasi logaritma
dengan rumus Log X. Misalnya untuk data perlakuan Ha NPV-Asb kelompok I,
X = 20, maka hasil transformasinya adalah Log 20 = 1,301. Dan
selanjutnya hingga data pada perlakuan Kontrol kelompok IV.
Berikut ini adalah data hasil transformasi log X dari data asli :
Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah berikut ini :
Kesimpulan Transformasi Logaritma
Hasil pengujian terhadap data transformasi di atas menunjukkan nilai F Hitung 40,106.
Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam, terdapat peningkatan nilai F hitung dari 27,844 menjadi 40,106.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah
nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus
menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang
memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
Transformasi Arcsin
Transformasi ini disebut juga dengan
transformasi Angular. Transformasi Arcsin digunakan apabila data anda
dinyatakan dalam bentuk persentase atau proporsi. Umumnya data yang
demikian mempunyai sebaran binomial. Bentuk transformasi arcsin ini
biasa disebut juga transformasi kebalikan sinus atau transformasi arcus
sinus. Kalau X adalah data asli anda, maka X’ (X aksen) adalah data
hasil transformasi anda dimana X’ = Arcsin X. Jadi X = X’. Namun, data
dalam bentuk persentase tidak mesti harus menggunakan transformasi
arcsin.
Syarat Transformasi Data Arcsin
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam penggunaan transformasi arcsin ini yaitu:
a) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 30% – 70%, tidak memerlukan transformasi.
b) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0% – 30% dan 70% – 100%, maka lakukan transformasi arcsin.
c) Apabila data anda banyak yang bernilai nol, maka gunakan transformasi arcsin akar (% + 0,5).
Rumus Transformasi Arcsin
Rumus Excel Transformasi Arcsin
adalah: =ASIN(SQRT(Data Asli/100))*180/PI(). Apabila data asli ada di
Cell A4 maka rumusnya =ASIN(SQRT(A4/100))*180/PI(). Juga boleh
menggunakan rumus: =ASIN(SQRT(A4/100))*180/(22/7).
Cara Compute Transformasi Arcsin Pada
SPSS adalah: Klik Menu, Transform, Compute Variabel, Pada Target
Variabel Beri Nama Misal “Transform” dan Pada Kotak Numeric Expression
isi dengan: =ASIN(SQRT(Variabel Asli))*180/(22/7) Apabila Variabel Asli
memiliki nama (name) “Var1” maka: =ASIN(SQRT(Var1))*180/(22/7).
Contoh Transformasi Arcsin
Contoh penggunaan transformasi akar ini
dengan menggunakan data hasil pengamatan dari percobaan pengobatan
Bakteri Shigella dengan 5 Jenis Antibiotik. Hasil percobaan berupa
banyaknya bakteri yang mati seperti pada tabel berikut ini:
Dan hasil analisis ragam data asli adalah berikut ini :
Kesimpulan Transformasi Arcsin
Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan F Hitung: 39,245.
Karena data menyebar antara 4% – 29%,
maka data ditransformasi ke arcsin √ %. Misalnya untuk data perlakuan A
kelompok I, X = 4% atau 0,04, maka hasil transformasinya adalah arcsin
√0,04 = 11,537. Dan selanjutnya hingga data pada perlakuan El kelompok
IV.
Berikut ini adalah data hasil transformasi arcsin dari data asli :
Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah berikut ini :
Hasil pengujian terhadap data transformasi di atas menunjukkan nilai F Hitung: 59,355.
Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam, terdapat peningkatan nilai F hitung dari 35,245 menjadi 59,355.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah
nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus
menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang
memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
Ketiga Transformasi di atas: Square
Root, Logaritma dan Arcsin adalah yang paling sering digunakan. Tetapi
masih ada alternatif transformasi yang lain, yaitu:
Transformasi Inverse
Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai asli, yaitu dengan rumus: 1/Variabel. Dalam excel rumusnya: =1/Var.
Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/-1,4 = -0,714
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var+1)
Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/-1,4 = -0,714
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var+1)
Transformasi Inverse Square
Transformasi ini dilakukan dengan
membalik nilai kuadrat, yaitu dengan rumus: 1/Square(Variabel). Dalam
excel rumusnya: =1/(Var^2) atau =1/(Power(Var;2))
Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/(-1,4^2) = 0,510
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^2+1)
Transformasi Inverse Square Root
Transformasi inverse square root adalah membalik akar kuadrat nilai asli, yaitu dengan rumus: 1/Sqrt(Variabel).
Dalam Excel rumusnya: =1/Sqrt(Var)
Misal: nilai asli 1,4 maka nilai transformasi adalah 1/Sqrt(1,4)=0,845.
Apabila data anda terdapat nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/Sqrt(Var+1).
Apabila data anda terdapat nilai negatif, sebaiknya pilih jenis transformasi yang lain. Tetapi jika anda tetap ingin menggunakan transformasi ini, anda dapat melakukan reverse score lebih dahulu. Cara untuk reverse score lihat di bawah sendiri artikel ini.
Dalam Excel rumusnya: =1/Sqrt(Var)
Misal: nilai asli 1,4 maka nilai transformasi adalah 1/Sqrt(1,4)=0,845.
Apabila data anda terdapat nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/Sqrt(Var+1).
Apabila data anda terdapat nilai negatif, sebaiknya pilih jenis transformasi yang lain. Tetapi jika anda tetap ingin menggunakan transformasi ini, anda dapat melakukan reverse score lebih dahulu. Cara untuk reverse score lihat di bawah sendiri artikel ini.
Transformasi Inverse Square
Transformasi ini dilakukan dengan
membalik nilai kuadrat, yaitu dengan rumus: 1/Square(Variabel). Dalam
excel rumusnya: =1/(Var^2) atau =1/(Power(Var;2))
Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/(-1,4^2) = 0,510
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^2+1)
Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/(-1,4^2) = 0,510
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^2+1)
Transformasi Cubic
Transformasi cubic adalah mengoperasikan
pangkat tiga nilai asli. Misal: nilai asli 0,3 maka nilai transformasi
adalah 0,3^3=0,027. Misal Nilai asli -0,3 maka nilai transformasi:
-0,3^3= -0,027.
Dalam Excel rumusnya: =Var^3 atau =Power(Var;3)
Dalam Excel rumusnya: =Var^3 atau =Power(Var;3)
Transformasi Inverse Cubic
Transformasi ini dilakukan dengan
membalik nilai pangkat tiga, yaitu dengan rumus: 1/Cubic(Variabel).
Dalam excel rumusnya: =1/(Var^3) atau =1/(Power(Var;3))
Misal Nilai asli -0,3 maka nilai transformasi: 1/(-0,3^3) = -37,037
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^3+1).
Misal Nilai asli -0,3 maka nilai transformasi: 1/(-0,3^3) = -37,037
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^3+1).
Transformasi Reverse Score
Transformasi ini dilakukan apabila dalam
data anda terdapat nilai negatif dan anda ingin menggunakan
transformasi berikutnya seperti transformasi inverse square root atau
transformasi logaritma.
Cara melakukan transformasi ini adalah
dengan mengurangi nilai terbesar atau maksimal dalam variabel dengan
data asli. Misal pada variabel A, nilai tertinggi adalah 2,5, sedangkan
data asli adalah 1. Maka nilai transformasi: 2,5-1 = 1,5. Apabila anda
ingin menghindari nilai 0 oleh karena anda ingin melanjutkan dengan
transformasi logaritma, maka tambahkan dengan konstanta, misal nilai
maksimal variabel 2,5 dan data asli 2, maka nilai asli: 2,5 -2 + 1 = 1,5
atau 2,5 -2 + 2 = 2,5.
Dalam Excel, misal variabel yang akan
ditransformasi berada dalam Array cell A1:A20 dan data asli berada pada
cell A1, maka rumusnya: =Max(A$1:A$20) – A1 atau =Max(A$1:A$20) – A1 +
1.
Untuk mempermudah anda dalam memilih metode transformasi data yang tepat, baca artikel kami: Memilih Transformasi dengan STATA.
Untuk Transformasi Data Dari Ordinal ke Interval, Baca artikel kami yang berjudul: “Transformasi Data Dari Ordinal ke Interval“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar