Uji validitas dan
reliabilitas kuisioner diperlukan untuk memastikan bahwa kuisioner yang
digunakan dalam penelitian mampu mengukur variabel penelitian dengan
baik.
Validitas
Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara
tepat. Singarimbun dan Effendi (1997) menyatakan bahwa validitas
menunjukan sejauh mana alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin
diukur.
Dengan membandingkan nilai r pada tabel r dengan r hitung, r hitung di dapatkan dengan menggunakan SPSS.sedangkan r tabel didapatkan dengan berpedoman kepada tabel r dengan ketentuan r minimal adalah 0,3. (Lihat Buku Sugiyono, 2011).
Reabilitas
Menurut Nunnaly dalam Ghosali (2002), pengujian statistik crobach’alpha, instrumen dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,60. Melihat nilai alpha cronbach dan
masing-masing variabel, menurut .Ronny Kountur (2003) tingkat
reliabilitas pada umumnya dapat diterima pada nilai sebesar 0,60. Test
yang reliabilitasnya di bawah 0,60 dianggap tidak reliable.
Ada
beberapa software yang biasa digunakan untuk menguji validitas dan
reliabilitas suatu kuisioner. Software tersebut antara lain SPSS dan
Excel. Berikut ini akan disajikan contoh kasus serta langkah pengujian
menggunakan SPSS.
Pengujian dengan SPSS
Contoh kasus :
Dalam suatu
penelitian, seorang peneliti akan meneliti pengaruh adanya insentif
terhadap pelayanan karyawan. Peneliti tersebut menggunakan kuesioner untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. Soal yang disajikan dalam kuesioner
tersebut sejumlah 10 butir soal. Sebelum peneliti tersebut terjun ke
lapangan untuk memperoleh data dari responden tentunya peneliti tersebut
harus melakukan pengujian terhadap alat pengumpul data (kuesioner)
tersebut, apakah kuesioner tersebut sudah benar-benar siap untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data atau belum, dengan kata lain
peneliti tersebut harus menguji validitas dan reliabilitas kuesioner tersebut. maka data skore kuesiener uji coba yang sudah di tabelkan di excel lalu di input ke SPSS.
1.Uji validitas Dengan SPSS
Klik Analize---Corelation---Bivariate
Lalu akan muncul jendela berikut
Lalu pindahkan semua item dari 1 sampai pelayanan ke kotak variables sebelah kanan selanjutnya centang pearson, two tailed, dan flag significant corelation, seperti berikut :
Maka output SPSS nya sebagai berikut :
Berdasarkan Output SPSS di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Item soal no 1 Valid dengan r Hitung 0,703 > 0,3
2. Item soal no 2 Valid dengan r Hitung 0,704 > 0,3
3. Item soal no 3 Valid dengan r Hitung 0,670 > 0,3
4. Item soal no 4 Valid dengan r Hitung 0,761 > 0,3
5. Item soal no 5 Valid dengan r Hitung 0,731 > 0,3
6. Item soal no 6 Valid dengan r Hitung 0,810 > 0,3
7. Item soal no 7 Valid dengan r Hitung 0,752 > 0,3
8. Item soal no 8 Valid dengan r Hitung 0,882 > 0,3
9. Item soal no 9 Valid dengan r Hitung 0,704 > 0,3
10. Item soal no 10Ttidak Valid dengan r Hitung 0,164 < 0,3
2. Uji Reabilitas Dengan SPSS
Klik Analize---scale---reability analize
Sehingga muncul jendela sebagai berikut :
Lalu pindahkan semua item dari 1 sampai 10 (tanpa pelayanan) ke kotak sebelah kanan, pastikan dalam mode alpha lalu klik ok maka outputnya sebagai berikut :
Maka yang perlu kita perhatikan disini adalah nilai cronbach alpha nya, pada output di atas menunjukkan bahwa nila icronbach alpha dari hasil uji kita adalah sebesar 0,818 hal ini membuktikan yang mana kuisioner yang kita gunakan dalam penelitian ini Realibel atau handal. Karena nilai cronbath alphanya lebih besar dari nilai ketentuan minimum cronbach alpha yang ditentukan yaitu : 0,818 > 0,06.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar