Selasa, 22 Oktober 2019

Filosofi Tentang Kehidupan Semut



Semut tidak pernah berhenti sebelum sampai ke tujuan

semut tidak pernah berhenti. Ini adalah filosofi yang baik. Jika mereka sedang menuju ke suatu tempat dan kita mencoba untuk menghentikan mereka, mereka akan mencari cara lain. Mereka akan memanjat. Mungkin mereka akan menerobos lewat bawah. Atau mereka akan memanjat di sekitarnya. Yang jelas, mereka akan terus mencari cara lain. Filosofi ini mengajarkan kepada kita agar tidak pernah berhenti mencari cara untuk mencapai tujuan.
Satu-satunya hal yang jarang terpikirkan di otak kita yaitu tentang semut, yah, hewan kecil yang selalu hidup berdampingan dengan kita semua (manusia). Hewan kecil itu (semut) selain mengganggu kehidupan kita ternyata Ada beberapa perilaku semut yang bisa kita contoh yaitu:
Binatang selalu mencari makanan sendiri setiap hari. Beda dengan manusia, terkadang kita yang sudah dewasa pun masih tergantung dengan pemberian orangtua. Semut selalu berjalan mencari makan walaupun jalannya terkadang terhambat oleh rintangan. Terkadang ada benda yang menghalangi jalannya, dia tidak akan mundur atau berhenti. Semut akan mencari alternatif lain. Bisa memutar, memanjat atau masuk ke dalam lubang. Kita bisa coba sendiri menghalangi jalan semut dengan tangan. Semut akan langsung mencari jalan lain.

Kita bisa mengambil hikmah dari semut yang pantang menyerah ini. Jangan pernah berhenti berusaha sebelum mencapai tujuan. Rintangan dan hambatan semuanya bisa dilewati asalkan kita mau terus berusaha mencari solusinya. Jangan pernah menyerah.

Semut selalu punya rencana jangka panjang
Semut seringkali menyimpan sebagian makanannya di “gudang”. Mereka tidak serakah dengan memakan semua makanan yang didapatkan dalam sehari. Semut terbiasa menyimpan makanan untuk persediaan jika musim hujan/dingin tiba. Jika musim hujan/dingin datang tentu mereka akan kesulitan mencari makan. Mereka lebih banyak berdiam diri di “rumah”. Tentu mereka tidak akan kelaparan karena sudah menyiapkan bahan makanan cadangan.

Kita bisa meniru semut. Bukan berarti secara harfiah kita menimbun banyak stok bahan makanan. Kita harus mempersiapkan keperluan kita untuk masa depan. Bisa dengan punya tabungan, deposito atau investasi. Sekarang ini banyak sekali bentuk penyimpanan dana termasuk dalam bentuk asset seperti tanah, rumah, toko dan sebagainya. Tapi menyiapkan bekal di masa depan bukan hanya berbentuk materi. Yang lain juga harus disiapkan seperti ilmu, mental, fisik dan lainnya.

Manusia sebagai mahluk pembelajar harus bisa belajar dari siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Termasuk belajar dari binatang yang kecil mungil seperti semut ini.
semut berpikir musim dingin sepanjang musim panas. Ini adalah perspektif penting. Kita tidak bisa begitu naif untuk berpikir musim panas akan berlangsung selamanya. Jadi, semut mengumpulkan makanan untuk musim dingin mereka saat musim panas. Sebuah kisah kuno mengatakan, “Jangan membangun rumah di atas pasir saat musim panas.” Mengapa? Karena penting bagi kita untuk berpikir ke masa depan. Saat musim panas, kita harus memikirkan soal badai. Kita harus berpikir soal batu saat menikmati pasir dan matahari.

semut berpikir musim panas sepanjang musim dingin. Ini juga sangat penting. Selama musim dingin, semut mengingatkan diri mereka sendiri, “ini tidak akan berlangsung lama; kita akan segera keluar dari sini.” Dan pada hari hangat yang pertama, semut keluar. Jika ternyata dingin lagi, mereka akan masuk ke sarang mereka lagi, tapi kemudian mereka keluar lagi saat hari hangat pertama. Mereka tidak bisa menunggu untuk keluar dari sarang mereka.

Berapa banyak persediaan makanan yang akan dikumpulkan oleh mereka selama musim panas untuk persiapan di musim dinign? Semua yang mereka bisa. Filosofi yang luar biasa: “Semua yang mungkin kau bisa”.

Semut selalu “bertegur sapa” ketika bertemu dengan semut lainnya
Coba kita perhatikan semut yang sedang berjalan, ketika bertemu dengan semut lainnya dia akan saling berhadapan dan menempelkan kepalanya. Sepertinya mereka sedang memberi salam dan berjabat tangan. Mereka selalu menjaga silaturahmi dengan sesamanya. Beda dengan manusia. Sebagian besar kita hanya akan bertemu, bertegur sapa dan bersalaman jika ada keperluan saja. Kalo tidak ada kepentingan, tidak akan sengaja datang untuk bertamu. Bahkan terkadang jika ada sedikit masalah antara teman atau saudara, kita sudah tidak mau bertegur sapa.

Pelajaran berharga dari semut kecil yang selalu menjaga persaudaraan dan keakraban. Kita bisa menjadi seperti semut dengan senantiasa bertegur sapa dengan siapapun yang kita kenal bahkan orang lain yang tidak kita kenal sekalipun. Silaturahmi membawa rezeki. Bisa jadi perkenalan kita dengan seseorang di bis kota akan memberi inspirasi untuk membuka usaha. Saat ini bertegur sapa tidak harus bertemu muka. Kita bisa saling menyapa melalui media. Chatting, facebook, blog dan yang lainnya bisa dimanfaatkan untuk menambah silaturahmi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FILA CEWEK DAN ADIDAS SNEAKERS RUNNING

SILAHKAN CHAT KAMI UNTUK INFO PEMESANAN   WA : 085277226678    FILA CEWEK CANTIK       SIZE : 36, 37, 38, 39,40            VARI...